Sabtu, 28 Februari 2009

BATU MENYAKSIKAN

Ad Darimi meriwayatkan dari ibnu umar, dia berkata bahwa dia pernah berjalan bersama Rasulullah Saw, dalam suatu perjalanan.tiba tiba datanglah seorang arab Baduwi.
“Hai Baduwi ,ucapkanlah bahwa tiada tuhan selain Allah,dan Muhammad adalah hamba dan utusan Allah.” Ajak Rasulullah kepada orang Baduwi itu.
“Siapakah yang dapat menyaksikan kebenaran ucapanmu itu?” Baduwi tadi balik bertanya.
“ Batu itu yang dapat menyaksikan kebenaran ucapanku itu.” Rasulullah berkata sambil menunjuk kearah sebuah batu yang ada di situ.
Kemudian Rasulullah pun memanggil batu yang ada diseberang lembah. Setelah di panggil , batu itu segera datang dengan cara membelah tanah sampai batu itu tiba dihadapan Rasulullah Saw. Lalu beliau memerintahkan batu itu untk mengucapkan dua kalimat syahadat tiga kali. Batu itu pun segera mengucapkan syahadat tiga kali sebagaimana diperintahkan oleh Rasulullah.
Setelah mengucapkan syahadat- pengakuan bahwa tiada tuhan selain Allah dan Muhammad utusan Allah-, batu itu segera kembali ketempat semula dengan cara membelah tanah.
Baduwi yang menyaksikan kejadian itu, terbelalak seakan tidak percaya apa yang di lihatnya sendiri.
“Siapa tak kenal Muhammad?”
Ya, Muhammad, dia adalah utusan Allah yang di peruntukkan untuk memperbaiki moral seluruh bangsa di dunia.
MUKJIZAT RASULULLAH
Diriwayatkan oleh Anas bin Malik, bahwa ketika Rasulullah saw.masuk kerumah Fatimah, putrinya yang terkasih mengadu kepada rasulullah.
“Wahai Ayah , kami sekeluarga telah 3 hari tidak makan .”
Mendengar pengaduan anaknya itu, dengan perasaan terharu Rasulullah membuka kainnya , di mana dalam kain itu terdapat batu yang di ikatkan untuk mengganjal perutnya.
“Anaku Fatimah, kata Rasulullah, “Engkau 3 hari tidak makan , sedangkan aku 4 hari tidak makan.” Rasulullah meneruskan.
Tidak lama kemudian, Rasulullah keluar dari rumah Fatimah , “ Sungguh kasihan ,tentu cucuku Hasan dan Husen pun menanggung lapar,”Ujar Rasulullah
Rasulullah kemudian melanjutkan perjalanannya hingga sampai keluar kota madinah. Disana Rasulullah melihat ada seorang baduwi sedang menimba air di sebuah sumur , Rasulullah menghentikan langkahnya. Orang baduwi itu tidak mengerti yang berhenti itu Rasulullah saw., Utusan Allah untuk seluruh alam.
“Apa kabar Baduwi?”Rasulullah menyapa orang baduwi itu dengan ramah, “ Adakah pekerjaan yang dapat engkau berikan kepadaku?”Tanya Rasulullah.
“Ya,ada,”jawab Baduwi itu.
“Pekerjaan apakah yang dapat aku lakukan?”kembali Rasulullah bertanya.
“menimba air dari sumur ini,”jawab baduwi itu,kemudian memberikan sebuah timba untuk menimba di sumur itu kepada Rasulullah.
Begitu menerima timba dari orang baduwi itu. Rasulullah segera menimba air dari sumur tersebut .Kemudian baduwi itu memberikan upah 3 buah kurma. Rasulullah segera memakan kurma hasil upah kerjanya itu.
Dalam waktu sebentar saja, Rasulullah telah menimba 8 kali timba.Akan tetapi, ketika beliau hendak memasukkan timbanya yang ke 9 kalinya, tiba-tiba tali timba itu putus, sehingga tak ayal timba itu jatuh kesumur. Hal ini mengakibatkan Rasulullah berhenti menimba.
“Mengapa engkau jatuhkan timba itu?” Baduwi itu membentak Rasulullah, tampak sekali bahwa dia sangat marah dengan kejadian itu, tangannya yang kasarnya itu tiba tiba menampar wajah Rasulullah. Baduwi itu lalu membayar upah kepada Rasulullah sebanyak 24 butir buah kurma. Rasulullah lalu mengambil upah itu tanpa menunjukkan sikap marah. Beliau lalu turun kedalam sumur untuk mengambil timba yang terjatuh.
Setelah mengambil timba itu, Rasulullah mengembalikan nya kepada baduwi itu , sambil meminta maaf ats kesalahannya menjatuhkan timba ke dalam sumur.
Baduwi itu pun segera meninggalkan sumur itu akan tetapi di tengah jalan , pikirannay tak menentu .Dia tertegun dan berfikir sejenak .”Siapakah gerangan dia, yang baru aku tampar wajahnya?”Katanya dalam hati.
“Jangan jangan dia adalah Muhammad, utusan Allah itu?”
Baduwi tersebut merasa bersalah atas kelakuan kasar nya yang telah menampar orang itu. Pikiran baduwi tak menentu. Dia sangat di hantui rasa bersalah yang amat sangat.
Kemudian diambilnya sebilah pedang , tanpa segan segan tangan kanan nya yang dia gunakan untuk menampar, dia potong sendiri dengan pedang itu. Begitu tangan nya putus dia tejatuh ke tanah dan pingsan lah dia.
Tidak lama kemudian , dating sekelompok musafir melalui tempat itu . mereka kaget , melihat ada orang baduwi jatuh pingsan dalam keadaan terpotong tangannya.Mereka lalu menyiram sekujur tubuh baduwi itu denga n air, baduwii itu pun siuman .Dia melihat orang orang sedang mengelilinginya.
“ Gerangan apakah yang menimpa dirimu, sehingga tangan mu terputus?” Salah seorang musafir itu bertanya.
“Aku telah menampar wajah seseorang. Aku menduga orang yang aku tampar itu Muhammad utusan Allah .Karena itu aku memotong tangankuyang aku gunakan untuk menampar dengan pedang ini , karena aku takut akan mendapat celaka,”jawab orang baduwi dengan jujur dan lugu.
Setelah berkata demikian, Baduwi itu mengambil potongan tangannya, kemidian bergegas menuju masjid nabawi .ketika sudah sampai di mesjid nabawi BAduwi tadi berteriak teriak .Teriakkannay memekikkan telinga yang mendengarnya.
“ Wahai para sahabat nabi mana yang bernama Muhammad ? Mana yang bernama Muhammad ?” Baduwi itu terus menerus berteriak dan berkata demikian.
Mendengar kejadian seperti itu , Abu bakar, Umar dan Usman yang ketika itu sedang berada di masjid, segera mendekati Baduwi itu .
“Ada apakah denganmu? Mengapakah engkau menanyakan Rasulullah?”
“Aku Harus bertemu dia” Jawab baduwi itu.
Mendengar kejadian itu salah seorang sahabat yang lain yaitu salman segera bangkit dan memegang tangan baduwi tersebut, kemudian membawanya kerumah Fatimah. Di rumah Fatimah, baduwi itu berteriak teriak dengan keras .
“ Dimana Muhammad? Dimana Muhammad?”
Ketika itu Rasulullah sedang memangku cucu nya hasan dipaha kanan,dan husen dipaha kirinya seraya member kurma hasil dari menimba air tadi.
Ketika Rasulullah mendengar panggilan tersebut, beliau menyuruh Fatimah untuk menemui siapa orang yang memanggil manggil nama Muhammad itu.
“Lihatlah Fatimah , siapkah gerangan yang berada di depan itu?”
“Masya Allah,”Fatimah tertegun ketika dilihatnya ada seorang seorang baduwi di depannya.Baduwi itu dalam keadaan tangan kanannya terpotong , sedang darah segar masih terus menetes. Adapun tangan kirinay membawa potongan tangan kanan nya yang terpotong itu.
Fatimah bergegas menuju Rasulullah, dan menceritakan tentang kejadian yang baru saja di lihatnya.
Mendenar cerita Fatimah , Rasulullah terkejut.Lalu beliau bangkit menemui baduwi itu .Melihat Rasulullah Baduwi itu berkata dengan penuh penyesalan. Mimik wajahnya terlihat memelas.
“Maafkanlah aku Muhammad. Karena sungguh aku tak mengenalmu.”
“Mengapakah tangan mu terpotong demikian ?”Tanya Rasulullah.
“Ketahuilah Muhammad, tangan ku tak akan kekal karena telah menampar wajahmu.”
Sementara para sahabat menyaksikan kejadian itu saling pandang. Sedangkan Fatimah hatinnya terharu melihat kejadian itu .
“ Masuklah engkau ke dalam islam, niscaya engkau akan selamat.”Rasulullah mengajak kepada Baduwi itu .
“ Wahai Muhammad , Seandainya engkau seorang nabi, jadikanlah tanganku seperti sediakala.” Baduwi itu berkata kepada Rasulullah .
Rasulullah menatap sejenak pada tangan orang arab baduwi yang terpotong itu sambil berdoa, kemudian dengan hati- hati beliau menyambung tangan kembali tangan yang terputus itu. Dengan menggunakan ludahnya, maka dengan izin Allah yang Maha Kuasa, tangan yang telah terpotong itu kembali seperti sediakala.
“Siapa tak kenal Muhammad?”teriak Baduwi itu begitu tangan nya telah seperti sediakala.
“Siapa tak kenal Muhammad?”Baduwi itu mengulangi ucapanya berteriak teriak kegirangan .
“Aku telah kenal Muhammad.”Baduwi itu masih terus berteriak.
“Aku telah kenal Muhammad.”Ya, sebab kini laki laki Baduwi tadi sudah mengenal Muhammad Utusan Allah itu.
Akhirnya Baduwi itu masuk Islam dengan ikhlas.
RASULULLAH MEMBELAH BULAN
Orang kafir mengejek Rasulullah “ Wahai Muhammad, kalau engkau benar seorang rasul Allah, coba tunjukan kehebatan yang membuktikan kenabian dan ke rasulanmu?”
Rasulullah bertanya,” Apa yang kalian inginkan?”
Mereka menjawab,”coba belahlah bulan !”
Maka Rasulullah berdoa kepada Allah agar menolongnya. Allah memerintahkan Rasulullah agar mengarahkan telunjuknya kebulan. Setelah mengarahkan telunjuknya kebulan, terbelahlah bulan itu menjadi dua. Serta merta orang kafir quraisy pun berujar, “Muhammad, engkau benar benar telah menyihir kami!”
Masih tidak yakin orang kafir pun bergegas menuju keluar kota mekah menanti kafilah yang baru pulang dari perjalanan. Ketika datang kafilah pertama, mereka pun bertanya “ Apakah kalian melihat sesuatu yang aneh dengan bulan?”
Kafilah itu menjawab, “Ya, benar.Kami melihat bulan terbelah menjadi dua dan saling menjauh dan masing masingnya kemudian bersatu kembali…!” Maka sebagian Kafir Quraisy pun beriman , dan sebagian lainnya tetap kafir (ingkar).